MORPHEME
Morpheme is the smallest meaningful
unit of a language. Maksudnya berarti mofem merupakan bagian terkecil dari
suatu bahasa dan tidak dapat dibagi menjadi unit kecil lagi. Morpheme ini
merupakan bagian yang member makna pada kata itu sendiri dan akan menjadi fokus
pada morphology. There are two parts of morphem :
1.
Free
Morpheme
Menurut salah seorang linguist bernama Yule,pada tahun 2006
mengutarakan bahwa “Free Morpheme that
can stand by themselves as single words”, whereas “bound morpheme” are
those forms that cannot normally stand alone and are typically attached to
another form. Maksudnya adalah Free Morpheme has meaning as a word. Selain itu pada pendapat lain juga diungkapkan
oleh Crystal pada tahun 1997 “Free
Morpheme can occur as separated words”. Pendapat tersebut bermakna bahwa Free Morpheme
dapat berdiri sendiri dan memiliki makna yang utuh sebagai kata itu sendiri. Menurut
ahli lain yaitu Mish pada tahun 1990 mengungkapkan “A free morpheme is a grammatical
unit that can occur by itself. However, other morpheme such as affixes can be attached
to it”. Menurutnya bahwa Free Morpheme merupakan unit
gramatikal yang dapat berdiri sendiri.
Berdasarkan
ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Free Morpheme adalah Morpheme
yang dapat berdiri sendiri dan gramatikal serta memiliki makna yang utuh tanpa
perlu penambahan apapun, it can stand by themselves as a single word. Here are
some examples for Free Morpheme:
·
Love-
it has own meaning, kata tersebut memiliki arti dan dapat berdiri sendiri.
·
Eat-
·
Drink-
And so many words that have meaning. They have their own
meaning,and we called them Free Morpheme.
2.
Bound Morpheme
Menurut
ahli Pei dan Geynor pada tahun 1954 menyatakan bahwa “Bound morpheme is a grammatical unit that never occurs by itself, but
is always attached to some other morphemes”. Maksud dari pernyataan
tersebut adalah Bound Morpheme merupakan morpheme yang tidak dapat berdiri
sendiri dan selalu terikat dengan morpheme lain. Pendapat lain diungkapkan oleh
Klammer pada tahun 2000 bahwa “Prefixes and suffixes are considered to be
bound morphemes because they are incapable of standing alone as words; they
must be connected (bound) to other morphemes”. Dimaksudkan bahwa Bound Morpheme merupakan
affix dan prefix yang terdapat dan harus dihubungkan pada morpheme lain. Selain itu menurut O’Grady pada tahun 1997
dinyatakan bahwa “ Bound morpheme is a morpheme
that must be attached to another element”.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa Bound Morpheme merupakan morpheme yang tidak dapat
berdiri sendiri dan tentunya tidak akan memiliki arti. Bound Morpheme dapat
dihubungkan pada morpheme lain dan akan memiliki makna berbeda dari kata awal. Here
are some example:
·
Like
– free morpheme, if added un, UNLIKE, it
has different meaning
·
Dog,
dog + s , the mean will different from the first morpheme.
Penggunaan UN dan S diatas member makna
baru pada Free Morpheme, we can Called them as Bound Morpheme.
That’s all about Morpheme. ThankYou for reading.
References:
References:
0 komentar:
Posting Komentar